September merupakan bulannya ujian tengah semester di sekolah manapun pada semester ganjil tiap tahun ajaran. Ujian yang belakangan ini kerap disapa dengan sebutan asesmen, biasanya menjadi sebuah hal yang menakutkan di benak peserta didik. Gambaran puluhan pertanyaan di atas lembaran kertas, penyelesaian dalam kurun waktu pengerjaan yang telah ditentukan, pengawas yang selalu siaga mengawasi jalannya ujian, dan masih banyak lagi bentuk kekhawatiran yang selalu berhasil menciptakan suasana mencekam menjelang ataupun saat berlangsungnya ujian.
Tahun ajaran ini, SMP Swasta Al-Amjad menciptakan asesmen tengah semester yang berbeda. Nama asesmen pun bukan lagi memakai kata “ujian”. Kali ini, SMP Al-Amjad menghadirkan asesmen berupa pameran karya yang merupakan hasil dari penyelesaian proyek selama 1 bulan pada September 2023. Proyek ini dinamakan Incredible Project (Innovate&Create: Building Possibilities). Apa sebenarnya Incredible Project dan kaitannya dengan Asesmen?
Kegiatan ini merupakan program asesmen yang berfokus pada kerja sama antarpeserta didik menciptakan sebuah proyek dan mendorong peserta didik bernalar kritis memecahkan temuan persoalan yang berkaitan dengan pembelajaran. Program ini juga memberi kesempatan peserta didik untuk mengembangkan pola pikir dan daya nalar tentang berbagai isu yang erat kaitannya dengan pembelajaran dan keseharian.
MEMBANGUN KECAKAPAN BEKERJA SAMA DALAM TIM
Sebagai konsolidasi dari pembelajaran dan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), incredible project melibatkan kerja sama peserta didik melakukan penelitian kecil dan penelurusan untuk memecahkan masalah.
Secara keseluruhan, asesmen ini dilaksanakan dalam bentuk kelompok. Tiap mata pelajaran membentuk kelompok-kelompok belajar dan memilih tema penelitian yang akan dipecahkan. Peserta didik yang tergabung dalam tim tersebut kemudian mengajukan tema yang dipilih untuk disetujui oleh guru bidang studi. Selanjutnya, masing-masing tim akan melanjutkan proyek sesuai dengan kriteria penilaian masing-masing mata pelajaran.
Beberapa mata pelajaran menugaskan peserta didik membuat makalah melalui diskusi dan analisis yang pada akhirnya mereka harus melakukan kecakapan mengomunikasikan hasil penelurusannya melalui presentasi di depan kelas.
Dalam praktiknya, tidak selamanya proyek seperti ini berjalan dengan mulus tanpa hambatan. Terdapat beberapa kendala yang ditemukan pada saat pelaksanaan seperti yang direfleksikan oleh Surya Ramadani sebagai salah satu guru bidang studi IPS menyebutkan bahwa peserta didik kelas 7 yang merupakan peserta didik dengan usia peralihan dari SD ke SMP masih bingung dengan komponen makalah yang sangat banyak dan kompleks. Namun, peserta didik lebih antusias mengikuti asesmen dengan sistem seperti ini dibandingkan dengan hanya mengerjakan soal-soal ujian secara tertulis.
PROYEK PEMBELAJARAN YANG TERINTEGRASI DENGAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5)
Sebagaimana himbauan dari pemerintah yang menyebutkan bahwa penilaian tengah semester diisi dengan kegiatan pengembangan bakat, kepribadian, prestasi dan kreativitas peserta didik serta penyelenggaraan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, maka SMP Al-Amjad mencari titik tengah dengan mengintegrasikan antara asesmen pembelajaran dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5.
Tema P5 yang diangkat dalam proyek kali ini yaitu Gaya Hidup Berkelanjutan melalui praktik Hidroponik sayuran pada pembelajaran IPA, Kearifan lokal dengan praktik membatik pada pembelajaran Seni Rupa, Prakarya, dan Seni Budaya. Tema selanjutnya adalah Berekayasa dan Berteknologi yang diaplikasikan pada proyek Pembuatan Robot Sederhana di pelajaran Informatika, Aplikasi Mini Dynamic Fan, Instalasi Listrik, 3D Cell, Modul Sistem Pencernaan, dan Hidraulic Lift pada mata pelajaran IPA. Salah satu hal menarik yaitu aplikasi tema kewirausahaan pada proyek Lilin Aromaterapi, Pameran Makanan Sehat, dan Insectarium pelajaran IPA yang dikemas menarik hingga mengundang minat untuk membeli hasil karya tersebut.
PAMERAN HASIL DAN KUNJUNG KARYA SEBAGAI PUNCAK ASESMEN
Presentasi keberhasilan asesmen ini dapat dilihat melalui gelar karya hasil ketekunan peserta didik menyelesaikan proyeknya. Pameran dijadwalkan pada akhir pekan ketiga September dengan menghadirkan seluruh guru bidang studi dan pengelola sebagai penilai. Peserta didik bersama kelompoknya melakukan presentasi untuk menjelaskan informasi dari karya yang diciptakan. Tidak hanya itu, peserta didik juga diberi waktu untuk saling berkunjung menilai hasil karya teman dari kelompok lain.
Sebagai kepala sekolah di SMP Swasta Al-Amjad, Anry Gunawan Nasution, S.Kom., Gr., menyebutkan, “Asesmen kali ini diciptakan untuk membangkitkan semangat berkarya dalam diri peserta didik.” Ia juga menceritakan kesan yang didapat selama berkunjung di pameran yaitu munculnya gagasan-gagasan kreatif yang sama sekali tak terduga yang dapat dilihat dari hasil karya mereka.
“Incredible Project ini untuk selanjutnya mungkin akan kita kembangkan dengan mengundang orang tua sebagai pengunjung yang ikut menilai kemampuan peserta didik dalam berkarya serta mempresentasikan hasil pemikirannya tentang sebuah pembelajaran yang dialami melalui proyek seperti ini”, ungkap Anry lebih lanjut.
Comments